Senin, 28 Mei 2018

Sejarah Jemparingan

Hasil gambar untuk jemparingan mataram

Pasca merdeka, Indonesia mulai berpartisipasi dan mengambil peranannya dalam pergaulan dunia melalui olahraga. Olahraga sebagai character building menjadi hal yang digalakan pemerintah untuk membangun karakter bangsa. Sri Paku Alam VIII yang merupakan Wakil Kepala Daerah Yogyakarta mendampingi Hamengku Buwono IX. Sebagai seorang kepala kadipaten Pakualaman Paku Alam VIII tertarik dengan olahraga khususnya panahan, bahkan Ia adalah tokoh pendiri Persatuan Panahan Seluruh Indonesia (Perpani). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui riwayat hidup K.G.P.A.A Paku Alam VIII, awal mula ketertarikan K.G.P.A.A Paku Alam VIII terhadap olahraga khususnya panahan dan mengetahui upaya K.G.P.A.A. Paku Alam VIII dalam mengembangkan Perpani tahun 1953-1977. 

K.G.P.A.A. Paku Alam VIII
Sri Paku Alam VIII lahir di lingkungan puro Pakualaman, dan naik tahta menggantikan ayahnya Paku Alam VII, ia memiliki peranan sebagai tokoh olahraga panahan. Ketertarikan Sri Paku Alam VIII pada panahan bermula dari hobinya bermain panahan tradisional Jemparingan gaya Mataraman bersama kerabat dan abdi dalem. Dorongan untuk berolahraga juga datang dari ibunya Retno Puwoso dan kakeknya Paku Buwono X. 

Pada tahun 1953 Paku Alam VIII mendirikan Persatuan Panahan Seluruh Indonesia (Perpani) dan Mardisoro. Upaya Paku Alam VIII untuk mengembangkan Perpani yaitu memperjuangkan olahraga panahan sebagai pertandingan resmi yang diperlombakan dalam PON, mengembangkan olahraga panahan di kalangan masyarakat dan mendaftarkan Perpani sebagai anggota persatuan panahan Internasional FITA.